1. David Jacobs – Atlet Tenis Meja
Diawali dengan atlet berprestasi
Indonesia, David Jacobs. David memiliki kekurangan fisik pada jari-jari
tangan kanannya sejak lahir. David yang telah mengenal tenis meja sejak
usia 10 tahun itu, memang mendapat dukungan dari orang tuanya. Dukungan
itu memotivasi David untuk bukan hanya menyukai tenis meja melainkan
mengukir prestasi dengan mengikuti berbagai kejuaraan walau harus
mencari sponsor sendiri. Atlet berusia 35 tahun itu akhirnya dapat
mengharumkan nama Indonesia di kancah olahraga Internasional, Seperti di
SEA Games 2001 dan 2005, Asian Para-Games 2010, Asian Para-Games 2011,
hingga di Olimpiade khusus keterbatasan fisik (Paralympic) di awal
September lalu di London, Inggris.
David berhasil meraih medali perunggu di cabang tenis meja (lihat hasil paralympic 2012 London, Disini).
David Jacobs yang awalnya menempati peringkat 40 dunia kelas 10,
rankingnya perlahan–lahan dapat naik ke urutan 20 dunia hingga akhirnya
kini menjadi peringkat 3 dunia. Di PON yang sedang berlangsung saat ini, David Jacobs juga akan bertanding untuk kategori atlet normal.
2. Oscar Pistorius – Atlet Lari
Pada Olimpiade 2012 di London, Inggris
Agustus lalu ada pemandangan yang tak biasa terlihat di lintasan lari
stadion Olimpiade. Pelari bernama Oscar Pistorius yang tidak memiliki
kedua kaki, beradu kecepatan dengan pelari-pelari normal dengan
menggunakan kaki palsu yang terbuat dari serat karbon. Walau pelari asal
Afrika Selatan itu tampil dengan fisik terbatas, namun ia berhasil
mencatat waktu tercepat ke-13 dari 49 pelari.
Sementara itu di ajang Paralimpiade 2012
yang juga di adakan di London, Inggris, Oscar berhasil merebut medali
emas untuk cabang 4×100 meter estafet. Selain itu, tim Afrika Selatan
juga berhasil mencetak rekor baru. Atlet berusia 25 tahun itu kehilangan
kedua kakinya saat ia berusia 11 bulan. Kedua kaki Oscar harus
diamputasi, karena ia terlahir tanpa tulang fibula, yaitu penyangga
lutut dan pergelangan kaki. Oscara Pistorius mengatakan kecepatan
berlari yang saat ini ia miliki karena bakat dan latihan keras yang ia
jalani selama ini.
3. Juan Jose Mendez – Atlet Balap Sepeda
Atlet lainnya yang sukses walau memiliki
keterbatasan fisik adalah Juan Jose Mendez. Atlet sepeda asal Spanyol
ini berjuang di setiap pertandingan hanya dengan menggunakan lengan
kanan dan kaki kanannya. Juan tidak memiliki tangan kiri dan kaki kiri.
Karena keterbatasan fisiknya itu, Juan memang tidak bisa menggunakan
sepeda seperti pada umumnya. Sepeda yang digunakan adalah sepeda khusus,
dimana ia dapat menempatkan kaki kirinya dalam rangka sebagai sadel
untuk menyeimbangkan tubuhnya. Hebatnya lagi, ternyata pria berusia 58
tahun itu bukan saja berjuang di arena balap sepeda, melainkan juga
bergelut dalam cabang renang.
4. Lu Dong – Atlet Renang
Satu lagi atlet yang fisiknya terbatas
adalah Lu Dong. Wanita berusia 20 tahun itu merupakan perenang asal
China yang tidak memiliki kedua tangan. Saat ia akan melakukan start
saat bertanding, Lu Dong akan menggigit erat sebuah handuk. Hal itu ia
lakukan sebelum melompat mundur saat akan melakukan gaya punggung 100
meter di Paralimpiade 2012 silam di London, Inggris. Hanya dengan
dukungan kakinya, ia berjuang berenang untuk meraih medali emas. Jerih
payahnya itu akhirnya membuahkan hasil, bahkan Lu Dong dapat memecahkan
rekor dunia di hadapan 16 ribu penonton.
5. IM Dong Hyun – Atlet Panahan
Atlet selanjutnya adalah IM Dong Hyun.
Atlet Panahan Asal Korea Selatan yang tidak dapat melihat sebelah.
Walaupun olahraga panahan sebenarnya membutuhkan penglihatan yang tajam
dan tepat, namun ternyata keterbatasan penglihatan atlet berusia 26
tahun ini tidak menghalanginya memecahkan rekor dunia di Olimpiade
London 2012.
Ia memecahkan rekornya sendiri pada
pertandingan 72 anak panah dengan nilai 699. Tidak hanya itu saja, IM
juga membantu timnya meraih rekor baru dengan catatan nilai 2087 bersama
dengan rekannya dalam pertandingan 216 panah. Tahun 2010, IM Dong Hyun
juga sempat tercatat sebagai atlet panahan peringkat satu dunia. Namun
pada tahun 2011, posisinya di ambil oleh Brady Ellison dari Amerika
Serikat.
6. Marla Runyan – Atlet Lari
Atlet lainnya yang juga memiliki
kekurangan fisik pada penglihatannya adalah Marla Runyan. Marla Runyan
mulai kehilangan penglihatannya saat berusia 9 tahun Karena mengidap
penyakit “stargardt” yaitu gangguan pada retina mata. Namun walau ia
tidak melihat sama sekali, atlet yang kini berusia 43 tahun itu pernah
berhasil memenangkan 3 kali kejuaraan nasional atletik kelas wanita pada
jarak 50 meter. Selain itu, ia juga berhasil 4 kali meraih medali emas
di Paralympic musim panas tahun 1992 dan 1996. Karena prestasi demi
prestasinya itu, tahun 2000, Marla Runyan dinobatkan sebagai atlet
Paralympic pertama di dunia yang berprestasi di ajang olimpiade Sydney.
7. Tanni Grey Thompson – Atlet Kursi Roda
Dan atlet sukses walau fisiknya terbatas
yang terakhir adalah Tanni Grey Thompson. Tanni terlahir dengan kelainan
tulang belakang yang menyebabkannya terpaksa bergantung dengan kursi
roda. Namun, semua itu tidak mencegahnya untuk menjadi salah satu atlet
Paralimpiade terbaik Inggris. Meski terlahir dengan fisik yang tidak
sempurna, orang tua Tanni selalu memberinya semangat dan dukungan
sehingga ia terdorong untuk mandiri.
Tahun 1988, atlet kursi roda yang kini
berusia 43 tahun itu berhasil meraih medali perunggu di cabang olahraga
balap kursi roda untuk nomor 400 meter di Seoul, Korea Selatan.
Sepanjang karirnya sebagai atlet Paralimpiade, Tanni yang juga
bertanding basket dengan menggunakan kursi roda itu telah berhasil
meraih total 16 medali dan 13 medali “World Championships”. Dia juga
memegang 30 Rekor dunia dan memenangi “London Marathon” sebanyak 6 kali
antara tahun 1992 hingga 2002. Pada tanggal 18 Februari 2007, Tanni
mengumumkan pensiun dari karirnya di dunia olahraga atletik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar